kata bapak-bapak pejabat waktu kami berkumpul di century park hotel (hotel atlet_red) ada yang memberikan nasehat bahwa menikah tidak perlu menunggu kamu siap, tapi bersiapkan dengan baik, bersiaplah melaksanakan tanggung jawab atas apa yangg kamu lakukan, kalau kamu menunggu dirimu siap, kamu gak akan pernah nikah, begitu intinya.
masih terngiang jelas di otakku apa yang beliau maksudkan. aku sih berfikirnya, ketika aku nanti nikah, saya harus sudah siap dimana kami akan tinggal, bagaimana kami akan membesarkan anak, dimana dia akan sekolah dan bagaimana biaya pernikahan yang kami langsungkan.
namun, akhirnya otakku sedikit demi sedikit meneriman nasehat itu. kita butuh ''keterpaksaan'' untuk melakukan hal besar, bukan cuma mempersiapakannya saja, karena memulai sudah merupakan setengah jarak yang kita tempuh.
saya gambarkan begini, di awal kamu punya uang 20 juta untuk menikah. kamu berpikir bahwa uang itu gak akan mencukupi biaya pernikahan kelak, apalgi untuk menghidupi keluarga yang terbentuk kelak, nikah saja sudah butuh 15 juta lebih, perhitungan jika gak nyewa tempat dan catering yak.
ketika kamu mengajaknya untuk menikah, kamu hanya butuh keberanian, uang tetep utuuh. ketika lamaranmu diterima, pernikahan akan dilaksanakan oleh dua orang, kalian berdua. uang jadi nambah, kamu 20 juta dan dia misalnya 20 juta, total 40 juta. bikin undangan, eh bapak ibu yang ngundang, uang tetep utuh. bantu-bantu orang tua untuk membuat persiapan, dari sound system nyampek gedung dan makanan, kasih 25 juta lah, dah lengkap itu plus sama sumbangan dari teman dan kerabat (tapi jangan ngandelin yang ini yak... :D). sisa dana sekarang 15 juta, beli tiket ke lombok atau bali sekitar 3 juta, nginep dsana cukup 2 juta, oleh-oleh 2juta, total 7 juta. masih ada dana 7 juta, buat apa? sisanya sebaiknya dkasih ke orang tua, tanyakan apakah mereka masih punya tunggakan akibat pernikahan mereka.
nah, mislanya dari sumbangan terkumpul 5 juta dan beberapa kado, manfaatkan itu untuk membeli perlengkapan rumah, dimana kalian akan tinggal. kalaupun uang segitu kurang, kamu bisa minjam ke orang tua kamu, masa' tega mereka sama anak mantu mereka yang paling cantik dan paling ganteng sih?
jadi, tunggu apa lagi.... segeralah menikah :D
salam hangat dari bintaro yang baru saja turun hujan...
Selasa, Oktober 30, 2012
Senin, Oktober 22, 2012
Manajemen Hati...
Nah, setelah sekian lama, akhirnya otak saya sedikit encer
karena demam, ide tetiba muncul akibat sentakan atasan akibat perbuatan bodoh
kami di hari sabtu kemaren...
Jadi, ceritanya begini...
Jum’at sore 02.00 pm, semua berkumpul di ruangan kantor, kecuali
teman kami si S, dia ikutan latihan PBB di pusat mahasiswa... badai membawa berita bahwa akan ada
pemeriksaan BPK di kantor kami, menurutku tu wajar saja dan gak perlu takut,
tpi sang M udah panik duluan, diajaklah kami ke lembur di hari sabtu ceria...
Dan satu bagian kami sudah janji sama seorang eselon di
kantor pusat untuk makan-makan di rumahnya, kamipun lembur dengan setengah
hati. Merasa semua sudah selesai dan gak ada yang perlu ditunggu, kami langsung
cabut ke tempat makan-makan.
Dari situlah masalah berawal, kami sudah malas waktu itu,
jadi kami niat dengan sepenuh hati dengan semangat juang tinggi karena habis
DBK, kami kabur, meninggalkan M sendiri di kantor.
Minggu kami punya prediksi kalau senin bakalan berdarah-darah
di kantor, dan dugaaan itu ternyata benar... kami bertiga langsung dipanggil ke
ruangan M, panas dingin dan keringat sudah bercampur di dalam hati, desingan
kata-kata datang bertubi-tubi, aku dan mas A sudah tidak mampu lagi melihat matanya yang menyeramkan, rasa di muka sudah panas dengan muntahan bubuk
kemarahan, cipratan demi cipratan meluluhlantahkan mental kami, kecuali satu
teman kami, si B, dia agak sedeng, dimarahin begtu dia malah senyum-senyum, katanya
sih apa yang dia dengerin gak disangkutin ke otaknya (????) yang lalu biarlah
berlalu....
Nah, masih berlanjut ternyata amarahnya, dia membanting
pintu dengan kerasnya tadi (sebelum cerita ini dibuat_red), kami gak berkutik,
bukan gak berani melawan, tpi atasan selalu benar... inget yak!!! Catet!!
Salam hangat di bawah hujan... #demam
Ceritanya gak nyambung kan sama judulnya? Aku juga bingung
kenapa tadi judulnya itu, tpi sudahlah, gak penting, tpi intinya itu lah...
Langganan:
Postingan (Atom)